Sedang Terlelap Tidur, Delapan Santri Diduga Jadi Korban Pencabulan

Sedang Terlelap Tidur, Delapan Santri Diduga Jadi Korban Pencabulan

PURWAKARTA – Sekitar delapan orang santri yang masih dibawah umur di wilayah Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta diduga telah menjadi korban pelecehan seksual. Pelaku melancarkan aksinya saat korban terlelap tidur. Para korban yang saat ini diketahui berjumlah 8 orang itu, diduga diperlakukan tidak senonoh oleh pelaku ketika korban sedang terlelap tidur di sebuah pondok pesantren di wilayah tersebut. Usia korban diketahui berkisar umur dari 9 hingga 13 tahun. Terduga pelaku ialah seorang pria berinisial A (45) yang merupakan warga tetangga kampung korban. Pelaku yang kini oleh warga disebut "Haji Kocok" itu sengaja datang ke tempat di mana para santri tidur untuk melakukan aksinya. “Saya tahu bahwa anak saya menjadi salah satu korban pelecehan sekual dari temannya anak saya. Anak saya diperlakukan tidak senonoh yaitu dipegang-pegang kemaluananya saat tidur atau sekitar pukul 12 malam. Pelaku bukan pengurus pesantren, dia orang biasa warga kampung sebelah,â€ jelas salah satu orang tua korban berinisial SS, Selasa (22/3/2022). Dia mengatakan, dengan perlakuan pelaku, para korban yang saat ini berusia 13 tahun itu mengalami trauma dan hampir seminggu lamanya enggan keluar rumah. Perbuatan tersebut diduga telah berlangsung lama dan korbannya lebih dari tujuh orang dengan rata- rata usia belasan tahun. “Yang saya tahu, saat ini korban sudah ada 8 orang. Tapi saya yakin perbuatan pelaku sudah lama dan korbannya lebih dari 8 orang. Perbuatan tersebut diduga telah berlangsung lama dan korbannya lebih dari tujuh orang dengan rata- rata usia belasan tahun,â€ ungkapnya. Sementara, untuk menelusuri kebenaran kejadian tersebut, pelaku sudah dimintai keterangan oleh sejumlah orangtua para korban. Hasilnya, pelaku pun mengakui semua perbuatannya dan meminta maaf. Meski begitu, para orang tua korban tidak terima anaknya diperlakukan tidak senonoh oleh pelaku. “Pelaku sudah mengaku dan bahkan meminta maaf. Tapi saya tetap tidak terima dan ingin keadilan. Terlebih untuk anak saya, saya ingin mental anak saya kembali seperti biasa,â€ ujarnya. Untuk itu, sejumlah orang tua korban pun berencana melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian. “Saya masih menunggu kesepakatan dengan orang tua korban lainnya, kalau udah sepakat saya akan lapor Polisi,â€ pungkasnya. (san/rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: